Desain Penelitian
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar belakang
Perkembangan
zaman yang begitu pesat seperti saat ini diikuti pula dengan pesatnya
perkembangan intelektual manusia. Banyak sekali pengetahuan yang perlu untuk
dikembangkan lagi menjadi sebuah ilmu pengetahuan baru yang dapat dimanfaatkan
bagi kemaslahatan manusia. Berbagai cara digunakan untuk mengembangkan
pengetahuan ataupun mencari ilmu pengetahuan baru. Salah satu cara untuk
mengembangkan pengetahuan tersebut adalah penelitian.
Penelitian
sendiri tidak dapat dipisahkan dari tahap-tahap perkembangan kehidupan manusia,
khususnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pentingnya suatu
penelitian dan hubungannya dengan berbagai hal dalam kehidupan mengakibatkan
penelitian harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan berdasarkan etika
kebenaran. Sehingga setiap pedoman yang sistematis menjadi perhatian utama agar
penelitian yang mandiri, subjekif, dan kritis dapat dilaksanakan dengan baik.
Dalam
melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat desain
penelitian. Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang
menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar
dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa desain yang benar
seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang
bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas. Manfaat desain penelitian
akan dirasakan oleh semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena
dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian.
Selain
itu, agar sebuah penelitian memiliki batasan-batasan dan dapat disusun secara
terstruktur dan terkonsep dengan baik, maka diperlukan sebuah metode
penelitian. Mengingat betapa pentingnya desain dan metode penelitian bagi
sebuah penelitian, maka kelompok kami akan membahas mengenai Desain dan Metode
Penelitian dalam Makalah ini.
Rumusan masalah
- Apa pengertian desain penelitian ?
- Bagaimana pengelompokan desain penelitian apabila dilihat dari berbagai sudut pandang?
- Bagaimana dasar dan komponen rancangan, serta penyusunan sistematika penelitian?
- Bagaimana karakteristik penelitian kuantitatif dan kualitatif?
- Apa saja yang dapat menjadi sumber potensial timbulnya kesalahan dalam sebuah desain penelitian?
Tujuan
- Mengetahui pengertian desain penelitian
- Mengetahui pengelompokan desain penelitian apabila dilihat dari berbagai sudut pandang.
- Memahami dasar dan komponen rancangan, serta penyusunan sistematika penelitian.
- Memahami karakteristik penelitian kuantitatif dan kualitatif.
- Mengetahui yang dapat menjadi sumber potensial timbulnya kesalahan dalam sebuah desain penelitian.
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengertian Desain Penelitian
Desain artinya rencana, tetapi
apabila dikaji lebih lanjut kata itu dapat berarti pula pola,
potongan, bentuk, model, tujuan dan maksud (Echols dan Hassan Shadily,
1976:177). Sedangkan Lincoln dan Guba (1985:226) mendefinisikan rancangan
penelitian sebagai usaha merencanakan kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas
tanpa menunjukkan secara pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan
unsur masing-masing. Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar
(1999:102) adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan
untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.
Dalam penelitian eksperimental,
desain penelitian disebut desain eksperimental. Desain eksperimen dirancang
sedemikian rupa guna meningkatkan validitas internal maupun eksternal.
Suharsimi Arikunto (1998:85-88) mengkategorikan desain eksperimen murni menjadi
8 yaitu:
- Control group pre-test post test
- Random terhadap subjek
- Pasangan terhadap subjek
- Random pre test post test
- Random terhadap subjek dengan pre test kelompok kontrol post test kelompok eksperimen
- Tiga kelompok eksperimen dan control
- Empat kelompok dengan 3 kelompok kontro
- Desain waktu.
Sutrisno Hadi (1982:441)
mengkategorikan desain eksperimen menjadi enam yaitu :
- Simple randomaized
- Treatment by levels designs
- Treatments by subjects designs
- Random replications designs
- Factorial designs
- Groups within treatment designs.
Sedangkan Ibnu
Hadjar (1999:327) membedakan desain penelitian eksperimen murni menjadi
dua yaitu pre test post test kelompok kontrol dan post tes kelompok kontrol.
Desain penelitian adalah semua proses
yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Suchman,
1967: 307), dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya
mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Namun demikian desain penelitian
juga bermakna proses-proses penelitian yang dapat dibagi dalam dua kelompok
yaitu: (1) Perencanaan penelitian. Proses perencanaan penelitian dimulai dari
identifikasi, pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan
hipotesis serta kaitannya dengan teori dan kepustakaan yang ada. (2)
Pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian. (Moh Nazir,
1983: 84-85).
Dari berbagai pendapat yang telah
dikemukakan oleh para peneliti mengenai pengertian desain penelitian, maka
dapat ditarik kesimpulkan bahwa definisi desain penelitian adalah sebuah
kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai
pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Kegiatan pengumpulan dan
analisis data tersebut untuk menggali penyelesaian sebuah permasalahan yang
muncul. Rencana perlu dibuat agar pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan
efektif dan efisien, sehingga penelitian tersebut juga dapat memberikan hasil
yang memuaskan bagi peneliti.
Pengelompokan Desain Penelitian dari Berbagai Sudut Pandang
- Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya.
- Penelitian eksploratif. Penelitian yang menguji suatu variabel yang diyakini kebenarannya sehingga menghasilkan penemuan-penemuan baru.
- Penelitian uji hipotesis. Suatu Penelitian yang menguji hipotesis/pernyataan yang telah ada menggunakan metode-metode tertentu.
- Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data
- Penelitian pengamatan. Metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Proses pengamatan terdiri atas:
·
Persiapan termasuk latihan
(training)
·
Memulai interaksi
·
Pengamatan dan pencatatan
·
Menyelesaikan tugas lapangan
- Penelitian Survai. Metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumen untuk meminta tanggapan dari responden tentang sampel. Pada dasarnya survai terdiri atas:
·
Wawancara
·
Kuesioner
- Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti
- Penelitian eksperimental. Meneliti hubungan sebab akibat antara variabel-variabel penelitian dengan melakukan suatu proses percobaan untuk mendapatkan hasil yang presisi.
- Penelitian ex post facto. Suatu penelitian yang telah diteliti sebelumnya sehingga data-datanya (variabel-variabel penelitiannya) dapat dilacak kembali melalui kuisioner atau dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian tersebut.
- Desain penelitian menurut tujuannya
- Penelitian deskriptif. Penelitian yang digunakan untuk memberikan penjelasan yang obyektif, justifikasi, dan evaluasi sebagai bahan pengambilan keputusan bagi yang berwenang dari suatu fakta atau kejadian yang sedang terjadi.
- Penelitian komparatif. Membandingkan suatu permasalahan yang sama pada suatu obyek yang berbeda.
- Penelitian asosiatif. Menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.
- Desain penelitian dilihat dari lingkungan studi
- Studi Lapangan. Penelitian yang dilakukan melalui proses pembelajaran secara langsung atau dapat juga dilakukan dengan menggali pengetahuan dari orang yang ahli dibidangnya.
- Eksperimen Lapangan. Penelitian yang proses pengujian data yang diteliti dengan melakukan suatu percobaan sampai mendapatkan data yang akurat.
- Eksperimen Laboratorium. Untuk mendapatkan kebenaran dari penelitian maka suatu variabel atau data-datanya harus diteliti dengan memanfaatkan fasilitas Laboratorium sebagai sarana pembantunya.
Dasar dan Komponen Rancangan, serta Penyusunan Sistematika
Penelitian
- Dasar Rancangan Penelitian
Rancangan
pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran, penentuan matang tentang
hal-hal yang akan dilakukan dan merupakan landasan yang dijadikan dasar
penilaian oleh peneliti sendiri maupun oleh orang lain terhadap kegiatan
penelitian. Sehingga rancangan penelitian bertujuan untuk memberikan
pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil. Baik atau tidaknya
sebuah penelitian sangat tergantung pada rancangan yang dibuat oleh peneliti.
Agar rancangan dapat memperkirakan hal-hal apa yang akan dilakukan dan dipegang
selama penelitian, perumusannya harus memperhatikan kriteria sebagai berikut:
- Mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan, seperti masalah, tujuan, sumber data, saran prasarana, dan lain-lain.
- Disusun secara sistematis dan logis sehingga memberi kemungkinan kemudahan bagi peneliti dalam melaksanakan dan bagi orang lain dalam melakukan penelitian.
- Harus dapat memperkirakan sejauh mana hasil yang akan diperoleh, serta usaha-usaha yang mungkin dilakukan untuk memperoleh hasil secara efektif dan efisien.
- Komponen Rancangan Penelitian
Berdasarkan
perumusan dalam penyusunan rancangan penelitian, maka komponen suatu rancangan
penelitian meliputi:
- Sebelum membuat penelitian, peneliti harus mengetahui masalah apa yang akan ia teliti.
- Bentuk atau jenis data yang dibutuhkan. Peneliti harus mengetahui untuk melakukan penelitian yang ia inginkan, bentuk dan jenis data seperti apa yang cocok untuk digunakan sebagai bahan penunjang penelitiannya.
- Tujuan penelitian. Seorang peneliti harus tahu apa tujuan penelitiannya
- Kepentingan penelitian. Kepentingan penelitian adalah apa yang menjadi manfaat atau untuk apa penelitian dibuat.
- Masalah sampling. Seorang peneliti harus mengetahui dimana ia akan mengambil data dan siapa yang menjadi objek data.
- Masalah jadwal kegiatan. Agar penelitian dapat selesai sesuai dengan target waktu yang diinginkan, maka seorang peneliti hendaknya membuat jadwal kegiatan
- Masalah organisasi kegiatan dan alokasi biaya. Hal ini sangat penting, karena akan mempengaruhi hasil penelitian. Jika peneliti dapat mengorganisasi kegiatan dengan baik, maka penelitian dapat berjalan lancar. Faktor biaya juga tidak kalah penting. Seorang peneliti harus pandai dalam mengalokasikan biaya agar penelitiannya dapat dilakukan secara efisien.
- Hipotesis penelitian. Sebelum memulai penelitian, hendaknya peneliti mempunyai hipotesis penelitian terlebih dahulu.
- Teknik pengumpulan data. Teknik penumpulan data yaitu bagaimana cara peneliti dalam memperoleh data yang akan digunakan sebagai bahan penelitian.
- Teknik pengolahan data, merupakan bagaimana cara peneliti mengolah data yang sudah ia dapat sehingga dapat menjadi sebuah penelitian.
- Pola dan sistematika laporan, merupakan bentuk atau struktur sistematika laporan penelitian sebagai hasil akhir dari kegiatan penelitian.
- Sistematika Penyusunan Penelitian
Sistematika penelitian adalah pola
urutan yang digunakan oleh peneliti untuk membuat sebuah penelitian sehingga
akan tersusun secara logis dan sistematis sesuai dengan lingkungan di sekitar
peneliti. Sistematika hasil penelitian dapat dibagi menjadi dua metode,yaitu:
- Sistematika Penyusunan Penelitian Kuantitatif
Isi dan sistematika laporan hasil
penelitian kuantitatif seperti skripsi, tesis, dan disertasi dibagi menjadi
tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut.
Bagian Awal
Halaman Sampul
Lembar Logo
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
- Lembar Persetujuan Pembimbing
- Lembar Persetujuan dan Pengesahan
Pernyataan Kesalahan Tulisan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan Masalah atau Tujuan Penelitian
- Hipotesis Penelitian
- Kegunaan Penelitian
- Asumsi Penelitian
- Definisi istilah atau Definisi Operasional
BAB
II KAJIAN
PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
- Rancangan Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Instrumen Penelitian
- Pengumpulan Data
- Analisis Data
BAB IV HASIL ANALISIS
- …………..
- …………..
- …………..
BAB V PEMBAHASAN
- …………..
- …………..
- …………..
BAB VI PENUTUP
- Kesimpulan
- Saran
Bagian Akhir
- Daftar Rujukan
- Lampiran-lampiran
- Riwayat Hidup
- Sistematika Penyusunan Penelitian Kualitatif
Sama halnya dengan penelitian
kuantitatif, sistematika laporan hasil penelitian kuantitatif juga
terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian
akhir.
Bagian Awal
Halaman Sampul
Lembar Logo
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
- Lembar Persetujuan Pembimbing
- Lembar Persetujuan dan Pengesahan
Pernyataan Kesalahan Tulisan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
- Konteks Penelitian atau Latar Belakang
- Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah
- Landasan Teori
- Kegunaan Penelitian
BAB
II METODE
PENELITIAN
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Kehadiran Peneliti
- Lokasi Penelitian
- Sumber Data
- Prosedur Pengumpulan Data
- Analisa Data
- Pengecekan Keabsahan Temuan
- Tahap-tahap Penelitian
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN
PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
Bagian Akhir
- Daftar Rujukan
- Lampiran-lampiran
- Riwayat Hidup
- Pokok Bahasan dalam Metode Penelitian
- Metode Penelitian Kuantitatif
Pokok-pokok bahasan yang terdapat
dalam bab Metode Penelitian kuantitatif paling tidak mencakup rancangan
penelitian, populasi dan sampel, instrument penelitian, pengumpulan data,
analisis data.
- Rancangan Penelitian
Penjelasan mengenai rancangan atau
desain penelitian yang digunakan perlu diberikan untuk setiap jenis penelitian,
terutama penelitian eksperimental. Rancangan penelitian diartikan sebagai
strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid
sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian
eksperimental, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling
memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variael-variabel lain yang diduga
ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat. Pemilihan rancangan
penelitan dalam penelitian eksperimental selalu mengacu kepada hipotesis yang
akan diuji.
Pada penelitian noneksperimental,
bahasan dalam subbab Rancangan Penelitian berisi penjelasan tentang jenis
penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya; apakah penelitian
eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris, survai, atau penelitian historis,
korelasional, dan komparasi kausal. Di samping itu, dalam bagian ini dijelaskan
pula variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifa hubungan
antara variabel-variabel tersebut.
- Populasi dan Sampel
Istilah populasi dan sampel tepat digunakan
jika penelitian yang dilakukan mengambil sampel sebagai subjek penelitian. Akan
tetapi, jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih
cocok digunakan istilah subjek peneliti, terutama dalam penelitian
eksperimental. Dalam survai, sumber data lazim disebut responden dan dalam
penelitian kualitatif disebut informasi atau subjek, tergantung pada cara
pengambilan datanya.
Penjelasan yang akurat tentang
karakteristik populasi penelitian perlu diberikan agar besarnya sampel dan cara
pengambilannya dapat ditentukan secara tepat. Tujuannya adalah agar sampel yang
dipilih benar-benar representative, dalam arti dapat mencerminkan keadaan
populasinya secara cermat. Kerepresentatifan sampel merupaka kriteria
terpenting dalam pemilihan sampel dalam kaitannya dengan maksud
menggeneralisasikan hasil-hasil penelitian sampel terhadap populasinya. Jika
keadaan sampel semakin berbeda dengan karakteristik populasinya, maka semakin
besarlah kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya.
Jadi, hal-hal yang dibahas dalam
bagian Populasi dan Sampel adalah:
- Identifikasi dan batasan-batasan tentang populasi atau subjek penelitian,
- Prosedur dan teknik pengambilan sampel,
- Besarnya sampel.
- Instrumen Penelitian
Pada bagian ini dikemukakan
instrument yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Sesudah itu
barulah dipaparkan prosedur pengembangan instrument pengumpul data atau
pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. Dengan cara ini akan
terlihat apakah instrument yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur,
paling tidak ditinjau dari segi isinya. Suatu instrument yang baik juga harus
memenuhi persyaratan reliabilitas. Dalam tesis, atau lebih-labih dalam
disertasi, harus ada bagian yang menjelaskan proses validasi instrument.
Instrumen penelitian dapat diambil
dari instrumen yang sudah baku, atau instrumen yang sudah baku tetap
diadaptasi, atau instrument yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Jika
instrumen penelitian diambil dari instrument yang sudah baku, maka jabaran
variabelnya tidak perlu dipaparkan lagi. Namun, apabila peneliti mengadaptasi
instrument baku atau mengembangkan instrument sediri, peneliti perlu memaparkan
proses dan hasil validasi instrumen.
Hal lain yang perlu diungkapkan
dalam instrument penelitian adalah cara pemberian skor atau kode terhadap
masing-masing butir pernyataan. Untuk alat dan bahan, harus disebutkan secara
cermat spesifikasi teknis dari alat yang digunakan dan karakteristik bahan yang
dipakai.
Dalam ilmu eksakta, istilah
instrumen penelitian kadangkala dipandang kurang tepat karena belum mencakup
keseluruhan hal yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, subbab
Instrumen Penelitian dapat diganti dengan Alat dan Bahan.
- Pengumpulan Data
Bagian ini menguraikan :
- Langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
- Kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data, serta
- Jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data.
Jika peneliti menggunakan orang lain
sebagai pelaksana pengumpulan data, perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya
mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas. Proses mendapatkan ijin
penelitian, menemui pejabat yang berwenang , dan hal lain yang sejenis tidak
perlu dilaporkan, walaupun tidak dapat dilewatkan dalam proses pelaksanaan
penelitian.
- Analisis Data
Pada bagian ini diuraikan jenis
analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari metodenya, ada dua jenis
statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametric dan statistik
nonparametrik.
Pemilihan jenis analisis data sangat
ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi kepada
tujaun yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu,
yang pokok untuk diperhatikan dalam analisis data adalah ketepatan teknik
analisisnya, bukan kecanggihannya.
Beberapa teknik analisis statistik
parametrik memang lebih canggih, dan karenanya mampu memberikan informasi yang
lebih akurat, jika dibandingkan dengan teknik analisis sejenis dalam statistik
nonparametrik. Penerapan statistik parametrk secara tepat harus memenuhi
beberapa persyaratan (asumsi), sedangkan penerapan statistik nonparametrik
tidak menuntut persyaratan tertentu.
Di samping penjelasan tentang jenis
atau teknik analisis data yang digunakan, perlu juga dijelaskan alasan
pemilihannya. Apabila teknik analisis data yang dipilih sudah cukup dikenal,
pembahasannya tidak perlu dilakukan secara panjang lebar. Sebalinya, jika
teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan, uraian tentang
analisis ini perlu diberikan secara lebih rinci. Apabila dalam analisis ini
digunakan komputer perlu disebutkan programnya, misalnya SPSS or Windows.
- Metode Penelitian Kualitatif
Pada bab Metode Penelitian ini
memuat uraian tentang metode-metode dan langkah-langkah penelitian secara
operasional yang menyangkut pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran
peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis
data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada bagian ini peneliti perlu
menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan
menyertakan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini digunakan. Selain itu
juga dikemukakan orientasi teoritis, yaitu landasan berpikir untuk memahami
makna suatu gejala, misalnya fenomenologis, interaksi simbolis, kebudayaan,
etnometodologis, atau kritik seni (hermeneutika). Peneliti juga perlu
mengemukakan jenis penelitian yang digunakan, apakah etnografis, studi kasus, grounded
theory, interaktif, ekologis, partisipatoris, penelitian tindakan, atau
penelitian kelas.
- Kehadiran Peneliti
Dalam bagian ini perlu disebutkan
bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen
selain manusia dapat pula digunakan, tetapi fungsinya terbatas sebagai
pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Oleh karena itu, kehadiran peneliti
di lapangan untuk penelitian kualitatif mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti
ini harus dilukiskan secara eksplisit dalam laporan penelitian. Perlu
dijelaskan apakah peran peneliti sebagai partisipasi penuh, pengamat
partisipan, atau pengamat penuh. Disamping itu, perlu disebutkan apakah
kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subyek atau
informan.
- Lokasi Penelitian
Uraian lokasi penelitian diisi
dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi serta
bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan secara
jelas, misalnya letak geografis, bangunan fisik (jika perlu disertakan peta
lokasi), struktur organisasi, program, dan suasana sehari-hari. Pemilihan
lokasi harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kemenarikan, keunikan,
dan kesesuaian denga topik yang dipilih. Dengan pemilihan lokasi ini, peneliti
diharapkan menemukan hal-hal yang bermakna dan baru. Peneliti kurang tepat jika
mengutarakan alasan-alasan seperti dekat dengan rumah peneliti, peneliti pernah
bekerja disitu, atau peneliti telah mengenal orang-orang kunci.
- Sumber Data
Pada bagian ini dilaporkan jenis
data, sumber data, dan teknik penjaringan data dengan keteranga yang memadai.
Uraian tersebut meliputi data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana
karakteristiknya, siapa yang dijadikan subyek dan informan penelitian,
bagaimana ciri-ciri subyek dan informan itu, dan dengan cara bagaimana data
dijaring, sehingga kredibilitasnya dapat dijamin. Misalnya, data dijaring dari
informan yang dipilih dengan teknik bola salju (Snowball sampling).
Istilah pengambilan sampel dalam
penelitian kualitatif harus digunakan dengan penuh kehati-hatian. Dalam
penelitian kualitatif, tujuan pengambilan sampel adalah untuk mendapatkan
informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan rampatan (generalisasi).
Pengambilan sampel dikenakan pada situasi, subjek, informan dan waktu.
- Prosedur Pengumpulan Data
Dalam bagian ini diuraikan teknik
pengumpulan data yang digunakan, misalnya observasi partisipan, wawancara
mendalam, dan dokumentasi. Terdapat dua dimensi rekaman data: fidelitas dan
struktur. Fidelitas mengandung arti sejauh mana bukti nyata dari lapangan
disajikan (rekaman audio atau video memiliki fidelitas tinggi, sedangkan
catatan lapangan memiliki fidelitas kurang). Dimensi struktur menjelaskan
sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan secara sistematis dan
terstruktur. Hal-hal yang menyangkut jenis rekaman, format ringkasan rekaman
data, dan prosedur perekaman diuraikan pada bagian ini. Selain itu, dikemukakan
cara-cara untuk memastikan keabsahan datadengan triangulasi dan waktu yang
diperlukan dalam pengumpulan data.
- Analisa Data
Pada bagian analisis data diuraikan
proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip
wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan
temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan
sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan
penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif, analisi data
dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, denga teknik-teknik misalnya
analisis domain, analisis taksonomis, analisis komponensial, dan analisis tema.
Dalam hal ini, peneliti dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika,
etika, atau estetika. Dalam uraian tentang analisis data ini sebaiknya
diberikan contoh yang opersional, misalnya matriks dan logika.
- Pengecekan Keabsahan Temuan
Bagian ini memuat uraian-uraian
tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan temuannya. Agar
diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, perlu diteliti kredibilitasnya
dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan,
observasi yang diperdalam, triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode
peneliti, teori), pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan
kesesuaian hasil, dan pengecekan anggota. Selanjutnya perlu dilakukan
pengecekan dapat-tidaknya temuan ditransfer ke latar lain (transferability),
ketergantungan pada konteksnya (dependability), dan dapat-tidaknya
dikonfirmasi kepada sumbernya (confirmability).
- Tahap-tahap penelitian
Bagian ini menguraikan proses
pelaksanaan penelitian, mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain,
penelitian sebenarnya, sampai pada penulisan laporan.
- Karakteristik Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Penelitian kualitatif dan
kuantitatif memiliki karakteristik masing-masing, di bawah ini akan dibedakan
karakteristik antara keduanya.
No.
|
Metode Kuantitatif
|
Metode Kualitatif
|
1.
|
A. Desain
|
A. Desain
|
2.
|
B. Tujuan
|
B. Tujuan
|
3.
|
C. Teknik Pengumpulan Data
|
C. Teknik Pengumpulan Data
|
4.
|
D. Instrumen Penelitian
|
D. Instrumen Penelitian
|
5.
|
E. Data
|
E. Data
|
6.
|
F. Sampel
|
F. Sampel atau sumber data
|
7.
|
G. Analisis
|
G. Analisis
|
8.
|
H. Hubungan dengan Responden
|
H. Hubungan dengan Responden
|
9.
|
I. Usulan Desain
|
I. Usulan Desain
|
10.
|
J. Kapan penelitian dianggap
selesai?
Setelah semua kegiatan yang
direncanakan dapat diselesaikan
|
J. Kapan penelitian dianggap
selesai?
Setelah tidak ada data yang dianggap
baru atau jenuh
|
11.
|
K. Kepercayaan terhadap hasil
Penelitian
Pengujian validitas dan
reliabilitas instrumen.
|
K. Kepercayaan terhadap hasil
Penelitian
Pengujian kredibilitas,
depenabilitas, proses dan hasil penelitian.
|
- Beberapa Kesalahan dalam Desain Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian
salah satu hal yang sangat penting adalah membuat rancangan atau desain
penelitian. Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang
menuntun serta menunjukkan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar
dan tepat sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang
peneliti tidak akan melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan
tidak mempunyai pedoman arah yang jelas.
Meskipun peneliti membuat desain
penelitian sebaik mungkin akan tetapi tidak menutup kemungkinan masih terdapat
kesalahan yang seringkali terjadi dalam melakukan penelitian. Agar tercapai
pembuatan desain yang benar, maka peneliti perlu menghindari sumber potensial kesalahan
dalam proses penelitian secara keseluruhan. Kesalahan-kesalahan tersebut
adalah:
- Kesalahan dalam Perencanaan
Kesalahan dalam perencanaan dapat
terjadi saat peneliti membuat kesalahan dalam menyusun desain yang akan
digunakan untuk mengumpulkan informasi. Kesalahan ini dapat terjadi pula bila
peneliti salah dalam merumuskan masalah. Kesalahan dalam merumuskan masalah
akan menghasilkan informasi yang tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang sedang diteliti. Cara mengatasi kesalahan ini adalah dengan
mengembangkan proposal dengan baik dan benar yang secara jelas
menspesifikasikan metode dan niali tambah penelitian yang akan dijalankan.
- Kesalahan dalam Pengumpulan Data
Kesalahan dalam pengumpulan data
terjadi pada saat peneliti melakukan kesalahan dalam proses pengumpulan data di
lapangan. Kesalahan ini dapat memperbesar tingkat kesalahan yang sudah terjadi
dikarenakan perencanaan yang tidak matang. Untuk menghindari hal data tersebut
data yang dikoleksi harus merupakan representasi dari populasi yang sedang
diteliti dan metode pengumpulan datanya harus dapat menghasilkan data yang
akurat. Cara mengatasi kesalahan ini adalah kehati-hatian dan ketepatan dalam
menjalankan desain penelitian yang sudah dirancang dalam proposal.
- Kesalahan dalam Melakukan Analisis
Kesalahan dalam melakukan analisis
dapat terjadi pada saat peneliti salah dalam memilih cara menganalisis data.
Selanjutnya, kesalahan ini disebabkan pula adanya kesalahan dalam memilih
teknik analisis yang sesuai dengan masalah dan data yang tersedia. Cara
mengatasi masalah ini adalah dengan membuat justifikasi prosedur analisis yang
digunakan untk menyimpulkan data dan memanipulasi data.
- Kesalahan dalam Pelaporan
Kesalahan dalam pelaporan terjadi
jika peneliti membuat kesalahan dalam mempresentasikan hasil-hasil penelitian.
Kesalahan seperti ini terjadi pada saat memberikan makna hubungan-hubungan dan
angka-angka yang diidentifikasikan dari tahap analisis data. Cara mengatasi
kesalahan ini adalah hasil analisis data diperiksa oleh orang-orang yang
benar-benar ahli dan menguasai masalah hasil penelitian tersebut.
Selain kesalahan-kesalahan yang
telah dijabarkan di atas, kesalahan juga seringkali terjadi dari dalam diri
peneliti sendiri. Kesalahan tersebut juga berpengaruh dalam proses penyelesaian
penelitian, misalnya adalah sifat malas yang dimiliki oleh peneliti, sifat yang
suka menunda-nunda pekerjaan, sifat pantang menyerah yang dimiliki peneliti,
sifat yang tidak mempunyai target untuk menyelesaikan penelitian dan lain sebagainya.
Sifat-sifat yang seperti harus dikesampingkan agar penelitian dapat selesai dan
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Adapula kesalahan yang juga terjadi
karena adanya faktor dari luar, misalnya adalah keadaan lingkungan yang tidak
mendukung penelitian yaitu dari keluarga dan teman-teman yang tidak mendukung
serta masyarakat, dosen pembimbing yang tidak sejalan dengan mahasiswa yang
melakukan penelitian, proses birokrasi yang sulit pada saat akan mengambil
sampel, atau keterbatasan sampel itu sendiri. Untuk itu, faktor-faktor yang
seperti itu selayaknya dapat diminimalisir agar penelitian yang kita lakukan
dapat berjalan dengan lancar, baik dan sesuai dengan tujuan serta memberikan
manfaat bagi orang banyak.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
- Desain atau rancangan yang dibuat oleh peneliti merupakan ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Disini terlihat bahwa ruang lingkup metode penelitian lebih luas daripada desain penelitian, dan desain penelitian masuk dalam bagian dari metode penelitian.
- Pengelompokan dapat dilihat dari sudut pandang perumusan masalah, metode pengumpulan data, pengendalian variabel-variabel oleh peneliti, tujuan, serta lingkungan studi.
- Sistematika penyusunan penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistematika penyusunan penelitian kuntitatif dan kuantitatif.
- Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab Metode Penelitian kuantitatif paling tidak mencakup rancangan penelitian, populasi dan sampel, instrument penelitian, pengumpulan data, analisis data.
6. Pada
bahasan Metode Penelitian kuantitatif memuat uraian tentang metode-metode dan
langkah-langkah penelitian secara operasional yang menyangkut pendekatan dan
jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur
pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap
penelitian.
- Sumber potensial kesalahan dalam proses penelitian secara keseluruhan adalah kesalahan dalam perencanaan, pengumpulan data, melakukan analisis, dan dalam pelaporan.
- Saran
- Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas. Sehingga peneliti harus mampu membuat rancangan dengan baik dan benar.
- Peneliti diharapkan mampu mencari metode yang tepat bagi penelitiannya dan relevan dengan penelitian yang diteliti.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Margono, S. 2005. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Asdi Mahastya.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta
Syaodih, Nana. 2010. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar